Pada zaman dahulu, Desa Binade merupakan daerah hutan, kemudian datanglah seorang yang menamakan dirinya sebagai Sang Nabi (dalam bahasa Jawa dimaksud "WONG SING LINUWIH") yang artinya punya kepandaian dan kesaktian. Kemudian dia menancapkan sebuah patok BATU atau PAL yang sampai saat ini batu tersebut dikeramatkan oleh masyarakat. Batu tersebut bertuliskan huruf jawa kuno dan bergambar burung perkutut, sehingga menyerupai sebuah arca dan hingga kii diberi nama Ngreco yang diabadikan untuk sebuah nama lingkungan di dukuh Krajan Desa Binade.
Dari berbagai sumber yang telah ditelusuri dan digali, asal-usul desa Binade Kecamatan Ngrayun dapat diuraikan sebagai berikut :
Pada sekitar abad 16 ada seorang pendatang dari sebuah kerajaan yang menamakan diri Kanjeng Kendang. Beliau datang bersama pengikutnya menginap beberapa hari di daerah ini. Berhubung daerah ini belum diberi nama, kemudian dia memberi nama daerah yang merupakan hutan belantara dengan nama BINADE, yang dikandung maksud mengambil dari nama orang pertama yang datang di wilayah ini bernama sang nabi yang merupakan orang yang sakti dan besar (gedhe) pengaruhnya. Maka beliau mengambil nama dari istilah Nabine Gedhe yang kemudian menjadi Binade.
0 komentar:
Posting Komentar