Antara Cerita, Cerita Rakyat, Dongeng, Legenda dan Sejarah
Sebutan suatu tempat, suatu kebiasaan/adat, penandaan terhadap waktu-waktu tertentu biasanya tidak lepas dari kronologis dan riwayat kejadiannya. Manakala sebutan atau pemberian nama atas suatu tempat, adat atau waktu, secara runtut (berkesinambungan) dengan sumber-sumber yang dapat dipercara tanpa terputus sampai dengan saksi mata pada saat terjadinya hal-hal tersebut maka cerita turun temurun yang sampai pada kita hari ini, dapat dikatakan sebagai sebuah cerita sejarah, dengan tokoh yang nyata, tempat yang nyata, peristiwa dan kejadian yang nyata pula.
Namun manakala suatu cerita yang kita dengar secara turun temurun dari berbagai sumber tentang sebutan suatu tempat, suatu kebiasaan/adat, penandaan terhadap waktu-waktu tertentu masih simpang siur mengenai pelaku/tokoh, tempat kejadian maupun waktu kejadiannya bisa jadi perlu penelusuran lebih jauh untuk diakui sebagai cerita sejarah, selama penelusuran belum dapat membuktikan, tentunya cerita ini bisa disebut sebagai dongeng, legenda atau cerita rakyat.
Banyak sekali cerita, dongeng, legenda maupun mitos yang berkembang dan bertahan dalam kehidupan masyarakat kita baik mengenai dongeng asal-usul nama suatu tempat, legenda asal-usul, cerita asal-usul dan lain sebagainya yang tidak sedikit yang mempercayai bahwa asal-usul sesuatu hal itu memang benar adanya sesuai cerita yang mereka terima. Sebagai contoh adalah cerita dalam "Wayang Purwo". Banyak masyarakat yang mempercayai bahwa tokoh-tokoh dan tempat dalam cerita tersebut benar-benar ada.
Hal
ini mungkin karena keterbatasan pola pikir masyarakat yang berkembang
pada masanya, dan kadangkala masyarakat belum terpikirkan untuk sekedar membuat catatan dan tulisan yang menggambarkan alur sejarah dan
peristiwa penting suatu kejadian.
Pada
zaman modern ini harapan besar muncul dengan adanya teknologi informasi
yang dapat digunakan untuk merekam sejarah, kejadian ataupun peristiwa
penting yang terjadi di suatu tempat, sehingga alur sejarah dapat di
telusuri secara akurat dari berbagai sumber dan dari berbagai sisi.
Sebagai
contoh setiap wilayah atau tempat bersejarah dibelahan dunia manapun
pasti memiliki kronologis dan sejarah kemunculannya, sehingga dapat dikenal dengan suatu sebutan atau nama karena adanya catatan seseorang pada masanya yang ditemukan seseorang pada masa sekarang.
Mungkin tidak berbeda jauh dengan keberadaan wilayah yang ada di Indonesia yang memiliki 81.253 Desa/Kelurahan, 6.994 Kecamatan dan 497 Kabupaten/Kota (Ditjen Kependudukan dan Catatan Sipil - Desember Tahun 2012).
Mungkin tidak berbeda jauh dengan keberadaan wilayah yang ada di Indonesia yang memiliki 81.253 Desa/Kelurahan, 6.994 Kecamatan dan 497 Kabupaten/Kota (Ditjen Kependudukan dan Catatan Sipil - Desember Tahun 2012).
Setiap
Desa maupun wilayah memiliki cerita sendiri-sendiri, namun kadang belum
bisa ditetapkan sebagai sejarah/riwayat maupun kronologis, sehingga cerita yang diketahui masyarakat hanya
menjadi sebuah cerita, sebuah dongeng, ataupun sebuah legenda/mitos.
Karena untuk menetapkan suatu riwayat dan sejarah memerlukan suatu kajian ilmiah yang tentunya harus dapat diterima secara keilmuan dan rasionalitas.
Karena untuk menetapkan suatu riwayat dan sejarah memerlukan suatu kajian ilmiah yang tentunya harus dapat diterima secara keilmuan dan rasionalitas.
Namun yang perlu kita ingat dan kita apresiasikan, bahwa cerita rakyat, dongeng, legenda maupun mitos yang bertahan dalam kehidupan masyarakat kita secara nalar mengandung nilai-nilai luhur, dan mengandung banyak hal positif yang dapat ditangkap sebagai pembelajaran khususnya pembelajaran terhadap kehidupan diri pribadi, kehidupan bermasyarakat, hubungan antara manusia dengan manusia, manusia dengan alam, dan secara spiritual adalah hubungan antara manusia dengan Sang Pencipta
0 komentar:
Posting Komentar